Oleh M. Yoga Nugraha
Lingkungan
adalah segala hal yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi kehidupan
manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komponen lingkungan ada 2,
abiotik dan biotik, yaitu terdiri atas benda tidak hidup dan benda hidup. Kita
sering menggunakan istilah lingkungan hidup, untuk menyebutkan segala sesuatu
yang berpengaruh terhadap kehidupan.
Bumi
diwariskan kepada kita daam keadaan seimbang dan berkualitas. Namun, seiring
waktu bergulir, lingkungan mengalami perubahan. Ada berbagai perubahan yang
terjadi pada kondisi lingkungan yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap
kehidupan manusia, gangguan terhadap keseimbangan karena berbagai komponen
lingkungan mengalami penurunan fungsi. Yang menjadi faktor penyebab terjadinya
perubahan kondisi lingkungan adalah faktor dari alam itu sendiri, dan dan
faktor kedua yang memberikan dampak yang cukup serius dan sering terjadi adalah
karena campur tangan manusia. Faktor campur tangan manusia adalah faktor utama
terjadinya perubahan kondisi lingkungan, karena manusia adalah subjek kehidupan
serta makhluk yang dominan secara ekologi, sehingga manusia mampu mengubah
lingkungan seperti yang dikehendakinya dngan cara merombak, memperbaiki, dan
mengkondisikan.
Perubahan
kondisi lingkungan akibat campur tangan manusia, karena kegiatan manusia yang
tidak memegang prinsip ekologi, seperti penebangan hutan secara liar yang
mengakibatkan terganggunya habitat hewan-hewan sehingga terjadi kepunahan, dan
terkadang hewan-hewan liar yang terganggu itu masuk ke pemukiman warga, selain
mengakibatkan kepunahan, kegiatan itu mengakibatkan fungsi hutan berkurang,
sehingga terjadinya erosi dan banjir. Eksploitasi yang melmpaui batas sehingga
persedian Sumber Daya Alam semakin berkurang. Selain itu betonisasi juga
memberikan dampak yang menyebabkan air sulit meresap ke dalam tanah,
mengakibatkan tanaman tidak mendapatkan nutrisi dan tidak dapat melakukan
fotosintesis.
Selebihnya kita merasakan
hawa yang menjadi lebih panas akibat tumbuhan yang tidak dapat memanfaatkan CO2,
dan perannya sebagai penghasil O2 menjadi terhambat. Selain itu
sustem pertania yang tidak menggunakan prinsip ekologi juga berpengaruh
terhadap perubahan lingkungan, mengakibatkan menurunnya produktivitas tanah,
dan menghasilkan produk yang kurang bagus, sistem pertanian yang harus
dikembangkan agar memberikan dampak positif untuk lingkungan adalah sistem
pertanian berkelanjutan.
Hidup dibawah kuatnya sengat
ultraviolet, pengap karena produksi O2 yang menurun, dan hidup
dengan makanan yang tidak baik untuk tubuh. Dengan melakukan hal-hal tersebut,
sama saja dengan meracuni tubuh kita sendiri secara bertahap.
Konferensi PBB banyak
membahas masalah lingkungan hidup, tidak hanya masalah Negara, akan tetapi
merupakan masalah suatu dunia. Salah satu hasil konferensi PBB adalah menetapkan
tanggal 5 Juni sebagai “Hari Lingkungan Hidup Sedunia” dan terbentuknya badan
khusus di PBB yang menangani masalah lingkungan, yaitu “United Nations
Environment Programme” atau UNEF.
Meski banyak masalah
lingkungan yang terjadi, tetap masih ada kesempatan untuk memperbaiki
lingkungan yang mulai rusak untuk kembali pada keadaan semula. Langkah yang
akan dilakukan ini tidak begitu sulit, hanya asja butuh kesadaran dan kemauan
yang besar. Langkah mudah untuk menghijaukan lingkungan adalah dengan mulai
menanam setiap jalan atau lahan dengan pohon, minimal menanam di dalam pot,
selai untuk menghijaukan juga berguna untuk memperindah pemandangan.
Selanjutnya dengan menghemat air, baik ketika mandi ataupun hal lainnya yang menggunakan air. Dan yang
terakhir mulai mengurangi dampak global
warming, dengan mengurangi pemakaian ac, mengganti lampu dengan lampu hemat
energy, dan mulai menggunakan transportasi
umum.
Hal-hal diatas nampak tidak
sulit, dengan kemauan dan kesadaran yang besar untuk mengembalikan lingkungan menjadi
lingkungan yang baik. Dengan lingkungan yang baik bukan tidak mungkin akan
melahirkan SDM yang baik juga.